Image dari Thenextweb.com
Siapa tak kenal WhatsApp? Mungkin ada beberapa ya yang belum mengenal, namun mayoritas masyarakat sudah menggunakan aplikasi ini sejak lama.
Selama ini kita tahu bahwa aplikasi WhatsApp memberi layanan cuma-cumanya hanya dalam satu tahun pertama. Ketika masa berlaku gratis satu tahun ini telah habis maka pengguna diharuskan memperpanjang masa pakai dengan membayar biaya $ 1 atau Rp 12.000 per tahun. Namun dalam konferensi Digital-Life-Design (DLD) di Munich, Jerman, pada hari Senin (18/1/2016), Chief Executive Officer WhatsApp Jan Koum mengumumkan rencana penggratisan (aplikasi) WhatsApp.
gitu kan..
Selain itu pada kesempatan yang sama Jan Koum juga mengumumkan pengujian sejumlah layanan komersial baru. Saat aplikasi ini diubah menjadi gratis selamanya, banyak pihak yang bertanya-tanya, bagaimana WhatsApp bisa memperoleh keuntungan? Di sinilah kita akan membahasnya.
Latar Belakang Perubahan Kebijakan
Langkah yang dilakukan oleh aplikasi (WhatsApp) ini memang terbilang cukup berani. Tak ayal bila kemudian banyak orang heran dan beberapa terkejut dengan kebijakan yang telah diambil manajemen WhatsApp. Ada yang bertanya apa alasan atau latar belakang dari adanya kebijakan penghapusan biaya berlangganan ini. Dalam sebuah kabar ternyata rencana WhatsApp menggratiskan layanannya ini diketahui karena latar belakang dari kenyataan di lapangan di mana banyak penggunanya yang jarang berlangganan.
mungkin mereka pake "trik-trik" yang berkeliaran di google... haha
Tapi tidak begitu, sedikitnya pengguna yang berlangganan ini sendiri disebabkan oleh banyak pengguna yang tidak memiliki kartu kredit dan debit untuk membayar biaya langganan. Selain itu sulitnya mengukur jumlah pemasukan WhatsApp dari biaya berlangganan per tahun ini dan juga adanya kemungkinan penggunaan WhatsApp gratis inilah yang juga melatarbelakangi kebijakan ini.
Tidak Terkait dengan Iklan
hingga... Rencana penggratisan WhatsApp akhirnya memunculkan beragam spekulasi dari beberapa pihak. Ada yang menyatakan bahwa kebijakan yang diambil WhatsApp ini akan membuat efek kemunculan iklan di aplikasi. Namun setelah dikonfirmasi, ternyata WhatsApp membantah isu dan spekuliasi tersebut.
WhatsApp yang sudah komitmen sejak pertama kali kehadirannya untuk tidak menampilkan iklan menyatakan untuk tetap tidak menggunakan iklan meski mereka memiliki rencana menghapus biaya berlangganan sebesar $ 1 atau Rp 12.000/tahun atau menggratiskan layananya. Meski sampai sekarang pihak WhatsApp belum memasukkan kode apapun untuk mewujudkannya rencananya tersebut, namun mereka menyakinkan bahwa nantinya layanannya tetap tidak akan menggunakan iklan.
wahh.. emang ini yang bikin semua orang 'betah' pake aplikasi WhatsApp; bebas dari iklan
Berencana Membangun Bisnis untuk Korporasi
Saat WhatsApp mengumumkan penghapusan biaya berlangganan ini memang kemudian banyak yang bertanya dari mana WhatsApp memperoleh pemasukan? Apalagi sejak Februari 2014 saat WhatsApp diakuisisi #Facebook dengan biaya Rp 223 . triliun, aplikasi ini memang belum menghasilkan apa-apa selain biaya berlangganan 1 dollar AS untuk tahun pertama. Ditambah lagi dengan fakta sekarang tentang penghapusan biaya berlangganan. Maka dari sini kemudian banyak yang bertanya dari mana WhatsApp akan memperoleh keuntungannya?
nah lho ...
Dalam kebijakan penggratisan layanan ini, WhatsApp memang diketahui langsung menindaklanjutinya dengan rencana strategi monetize baru yang ditujukan untuk pengguna tingkat perusahaan atau layanan komersial business-to-consumer. Meski belum diresmikan, namun Koum menyatakan bahwa langkah layanan korporasi ini akan mulai diuji coba pada tahun ini.
Dalam blog resmi perusahaan sendiri WhatsApp akan memulai eksperimen menyasar segmen korporasi agar mereka dapat berinteraksi dengan pengguna WhatsApp yang jumlahnya hampir mencapai 1 miliar. “Dari sini maka nantinya akan ada fitur atau alat yang akan membuat perusahaan, seperti American Airlines atau Bank of America, berkomunikasi dengan lebih efisien melalui aplikasi pesan instan,” jelas Koum.
Penerapan Bisnis untuk Korporasi dari Aplikasi WhatsApp
Dalam penerapan kebijakan bisnis korporasi ini, WhatsApp akan mengadakan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan yang ingin tetap terhubung dengan pelanggannya. Jadi nantinya dimungkinkan WhatsApp akan membuka akun premium bagi perusahaan yang menginginkannya. Kegunanan akun premium ini nantinya bisa dimanfaatkan perusahan untuk berbagai keperluan yangberhubungan dengan konsumennya.
Contoh kasus misalnya, sebuah perusahaan maskapai yang ingin memberitahukan soal keterlambatan pesawat kepada para calon penumpangnya, atau contoh lain perusahanan perbankan yang ingin berkomunikasi soal info transaksi mencurigakan kepada nasabahnya.
hmm... Model bisnis seperti ini sebenarnya sudah pernah diterapkan Line. Aplikasi pesan instan asal negeri Sakura ini telah membuat kemungkinan korporasi atau pemegang merek membuat akun resmi berbayar, sebagai saluran menyebar pesan #promosi kepada pengguna Line yang mengikuti akun resmi tersebut. Nah disinilah WhatsApp juga diprediksi akan memainkan perannnya.
bersumber dari maxmanroe.com
begitu ya gan. aplikasi whatsapp emng aplikasi yang gak ribet dan tidak banyak konten iklannya. ane baru tahu kalau masa gratis yang 1 thun udah habis kita disuruh perpanjang Rp.12000. murah amat. dan sekrng mlah mau digratiskn.
BalasHapusSaya cuma beberap hari doang pake whatsapp soalnya nguras batre banget
BalasHapus@Blog Musik, iya broh ...
BalasHapus@Shared Info, ya mungkin juga sih, he
BalasHapushem hemh wa pengen di bayar
BalasHapusnyimak ajah.. toh gak pake wa
BalasHapus@stafaband, hahah komentar gaje
BalasHapus@Endah, informasi itu tidak selalu mengenai apa yang kita pake... tapi lebih dari itu
BalasHapuswow
BalasHapusSerba tau j ni bos
BalasHapusInfo yang bagus gan,,thanks infonya....
BalasHapus@moh jamal prasetyo, ok
BalasHapusPengen punya waatshap tp blm begitu penting
BalasHapusWA emang banyak kelebihan nya gan kunbal ditunggu yaa. :)
BalasHapus@Sodiqotun Muyasaroh, baik
BalasHapusmeramaikan sob :-), kunjungan pagi!
BalasHapusOk, deh thank infonya, tapi sebenarnya saya ga pakai WhatsApp.
BalasHapusTidak punya whatsap gan ngk tahu cara biki alun nya
BalasHapuswaw mantap dah gan :)
BalasHapusdulu aku juga sering main WhatsApp tapi sekarang udah jarang tuh sob, tapi unik juga ya WhatsApp ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis untuk pengaksesannya,
BalasHapus@ARTIKEL SUPER FANTASY, boleh
BalasHapus@Yovi Mahendra, siap
BalasHapus@Amatbangok76, cukup nomor hape broh
BalasHapus@Sodiqotun Muyasaroh, yaa
BalasHapus@Rio Agustya, iya broh.. thanks udah mampir
BalasHapusTop gan
BalasHapusHehe tau sih tapi belum pernah coba, soalnya masih pake hp jadul :D ya semoga pengguna setia whatapp seneng dg berita ini
BalasHapus@Rendy Samuel, sip
BalasHapus@Ktnozi SempRoeL, hehe okesop....
BalasHapus